3N (Nugroho, Novira, dan Nabila)

Wednesday, May 03, 2006

Koi + Nobori di Osaki Dam

"Mamaaaaaa, bangunnn....!!, maaaa... mamaaaa, ayo bangun!!, dengan kagetnya mama langsung bangun..., terus langsung nanya : "kenapa Bil?", kok bangunin mama? Iya dah pagi.., bangun yok ma....Bila mo nonton tv (yeiii msh pagi gini dah mo nonton tv). Nabila biasanya bangun jam 5 pagi, tapi cuma minta susu terus hbs botolnya kosong langsung tidur lagi (ZZzzzz). Tapi tadi pagi tumben banget, bangun tidur langsung mo nonton tv padahal semalam tidurnya lumayan malam kira2 jam 10-an. Apa krn 2 hari kemarin mulai sekolah jadinya dia skrg mulai biasa bangun lebih awal.
Pas mama keluar kamar dan buka jendela woooww.., cerah bo!, kemana yah ntar siang? seperti yg aku cerita di postingan kemarin hari ini kan libur panjang. Selesai mandi, cuci piring trs mo masak apa yah? buka kulkas ada wortel, brokoli, sawi putih dan ada sosis juga baso. Udah deh masak capcai aja, ama goreng tahu. trs lauknya apa yah? buka lemari ada ikan sarden kalengan.. Jadilah semuanya itu korban buat disantap nanti. Sambil makan papa ngasih ide gimana kalo hari ini kita ke Osaki Dam? krn mama belum pernah kesana mama setuju2 aja.
Kata papa Osaki Dam itu tempat wisata semacam danau, walaupun gak gede-gede amat, namun cukup indah karena dikelilingi sama bukit cemara dan banyak bunga sakuranya juga. Bunga sakura di daerah Urasa memang mekar sebulan lebih lambat dibanding daerah lain. Itupun saljunya belum habis bener, masih ada kali sekitar setengah meteran di beberapa tempat, makanya kombinasi yang indah 'bunga sakura dan salju', ditambah ama ikan koi yang gede-gede nan jinak lagi ngambang di air danau.
Abis sholat dzuhur kami berangkat ke sana, gak jauh kok cuman sekitar 3 km dari apato kita. Sesampainya disana, Nabila langsung hepy dan teriak2 : "Papa... koinobori!", " Pa!..lihat pa..koinobori" sambil nunjuk2 koinobori yg besar2 yg dipasang berjejer di atas danau, dgn jumlah lumayan banyak. Papa ama mama senyum2 aja ngeliat putrinya yg punya suara dolby stereo.
Ngomong2 soal koinobori, pasti dah ada yg tahu nih? coba tebak..... Ya, koinobori itu semacam bendera berbentuk ikan-ikanan. Koinobori berasal dari kata koi= jenis ikan, nobori= naik . Di Jepun, bendera ikan ini berkibar setiap tgl 5 Mei untuk merayakan festival Kodomo no Hi (hari anak-anak lelaki) yang dikenal dengan sebutan Tango no Sekku atau Shoubu no Sekku sebagai simbol harapan kesehatan dan kemakmuran. 2 atau 3 minggu sebelum hari "H", keluarga yang memiliki anak laki2 biasanya selalu mengibarkan koinobori yaitu kain yang berbentuk ikan koi, di tiang depan rumah. Dengan mengibarkan koinobori diharapkan anak laki-laki tersebut tumbuh kuat dan sehat, seperti koinobori yang dinaikan di atas tiang, tetap kuat bergerak2 meskipun tertiup angin.
Dan masih soal Koinobori lagi ada sebuah cerpen yg saya kutip dari Kompas.com: "Spirit Menentang Arus dari Negeri Sakura Judul: Koinobori, Penulis : Herlino Soleman Penerbit : Grasindo, Jakarta". Dalam cerpen Koinobori ini dikisahkan betapa gembiranya Nakamura Tua terhadap cucu laki-lakinya, Hirosi. Harapannya muncul kembali pada Hirosi yang menyukai koinobori (bendera berbentuk ikan yang dipasang pada saat hari anak yang bergerak berlawanan dengan arah angin) inilah spirit yang terkandung di dalamnya bahwa orang (laki-laki) Jepang harus berani menghadapi hidup, berani menentang angin, dan berani melawan arus. Kegembiraan Nakamura Tua terhadap sikap cucunya itu seperti pengobat kekecewaannya terhadap Matsui, anak laki-lakinya (Bapak Hirosi), yang semasa kecilnya tidak menyukai koinobori. Matsui kemudian tumbuh menjadi laki-laki lembek dan mati bunuh diri tatkala diberhentikan dari pekerjaannya. Matsui tidak mewarisi spirit Nakamura, orang Jepang yang menyukai koinobori, simbol keberanian dan ketegaran menghadapi hidup, berani menentang arus. Ia mewarisi sikap lembek seperti ibunya yang berasal dari Jawa, Indonesia. Nakamura memang memperistri wanita Jawa, bernama Kemuning, ketika dia dikirim sebagai tentara pendudukan di Indonesia.
Lewat cerpen ini pembaca diajak berkontemplasi tentang sebuah spirit yang tertanam dalam sebuah festival koinobori, festival untuk anak laki-laki. Dari cerita ini pula, terbesit kesan umum bahwa tentara pendudukan selalu akan berefek sampingan kawin campur antar-etnis. Nah loh , untuk para gadis jawa yg punya calon suami orang Jepun berdoa aja yah moga2 aja nanti anaknya gak kayak si Matsui (hihihi..).
Kembali lagi ke cerita Nabila.., habis takjub ngeliat koinobori dia langsung turun ke pinggir danau dan ikan2 koi yg banyak itu langsung serempak mendekat pinggir kolam yg lucunya mulutnya pada kebuka semuanya berharap diberi makanan (kayaknya tuh ikan laper habis deh...). Kita kasih aja potato chip yang kita bawa....eh tuh ikan pada berebut, kacian deh loe kan. Tul juga, ikan koi itu jinak banget, sambil ngasih makan bisa kita pegang. So kita bisa tangkep deh....pingin rasanya nangkep satu trus bawa pulang dibikin pepes he..he... paling-paling orang Jepun pada bilang 'dasar orang asing'. Abis itu kita keliling2 muterin danau sambil ngeliat bunga sakura. Setelah puas kita balik ke parkiran mobil dan langsung pulang deh ke apato.

1 Comments:

Blogger bibipbondry said...

kata caca: mama caca mau lihat ikan ^o^

Friday, May 05, 2006  

Post a Comment

<< Home